Pertama Kali Jadi Mualaf, Artis Ini Bingung Rayakan Lebaran

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini
Memeluk suatu agama memang merupakan hak yang paling asasi bagi warga negara Indonesia. Seperti halnya saat memilih untuk menjadi mualaf, tentu saja tak ada seorang pun yang berhak untuk melarangnya.


Gadis kelahiran Medan, 25 Maret 1992 ini mengaku menjadi mualaf secara diam-diam tanpa diketahui keluarga, terutama ibundanya.
Sebab, Isya Jeeperson mengaku jikalau ibunda tahu kalau dirinya memeluk agama Islam dan meninggalkan agamanya yang terdahulu sang ibunda memilih lebih baik mati daripada harus melihat itu.
Seperti dilansir Dream.co.id (15/06/2018) Ketika sudah memeluk agama Islam dan mendapat kesempatan untuk pergi umrah, Isya memilih untuk pergi secara diam-diam. Dia pamit pergi rekreasi seperti pergi ke Jerusalem pada sang ibu.
Isya berdoa dengan penuh harap agar amarah sang ibu diredakan saat mengetahui buah hatinya memilih memeluk agama Islam. Pulang dari umroh, ia merasa tak punya kekuatan untuk berkata-kata. Ia tak ingin terus-terusan berbohong.


Dengan tekad dan niat yang kuat akhirnya Isya memutuskan mengatakan pada ibundanya bahwa ia sudah memeluk agama Islam dan meninggalkan keyakinannya yang terdahulu.
Sang ibu hanya diam saja. Beliau langsung masuk kamar, meninggalkan putrinya sendiri. Tapi bersyukur, keesokan harinya sang ibu sudah tidak mempermasalahkannya lagi.
Isya bersyukur karena ia merasa itu kekuatan doanya saat beribadah umroh, menjalani ibadah puasa yang pertama kalinya, sang ibu memberi perhatian padanya. Beliau juga sering mengingatkan agar putrinya tak lupa minum obat maag, dan jangan sampai Isya malas makan.
Dan kini, Isya merasakan menemukan kedamaian dan ketenangan hati yang ia dapatkan saat menjadi mualaf. Di saat pertama kali menjadi seorang muslim, Isya sempat kebingungan merayakan Lebaran. Bingung karena keluarga yang berada di Medan semua beragama Kristen.
"Tetapi alhamdulillah ada temanku namanya Citra. akhirnya aku Lebaran bareng dia di kampungnya. Dan benar-benar merasakan kenyamanan dan Islam itu indah," ungkap wanita yang terlahir dengan nama Marisa Cris Hari Sartika ini.
Isya mengaku memiliki keinginan besar, yaitu bisa mengaji dengan lancar.
"Yang paling sulit itu mengaji, tapi aku terus berusaha belajar supaya lancar. Karena ingin sekali hatam alquran dan waktu awal belajar salat itu pakai kertas ditulis tangan. Terus disimpan di depanku jadi belajarnya lihat kertas," ungkap Isya sambil tersipu malu.
Pemain fipm layar lebar 'Sayap Kecil Garuda' inij juga berharap, suatu saat nanti ia bisa memiliki keluarga muslim yang selalu mendukung dan menemaninya menjalani kehidupan sehari-harinya.

Isya berharap punya keluarga muslim. Dengan tujuan menjalankan ibadah semua bersama.
Semoga terkabul ya Isya..



baca sumber

Kode Iklan 300x250
close
== [ Close ]==