Kenapa Wanita Jepang Malas Nikah, Nomor 3 Sungguh Gak Nyangka

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini
Jika kebanyakan wanita justru mendambakan bisa membangun rumah tangga bersama pria yang dicintainya, berbeda halnya dengan wanita Jepang. Mereka justru malas nikah. Apalagi yang usianya masih muda, sekitar 20-25 tahun.
Dilansir dari boombastis.com (17/05/19), ada beberapa alasan mengapa mereka malas nikah. Berikut ini contohnya.

1. Biaya hidup tinggi



Jepang merupakan negara maju dan terkenal dengan biaya hidupnya yang tinggi. Hal ini menuntut wanita di Jepang untuk bisa bekerja dan menghasilkan pendapatan sendiri. Karena kesibukan meniti karir inilah yang membuat mereka jadi enggan menikah.
2. Jadi ibu rumah tangga



Para pria di Jepang memiliki ‘standar’ bahwa istri idaman adalah wanita yang setelah menikah bisa full menjadi seorang ibu rumah tangga. Kalaupun bekerja, hanya paruh waktu sehingga tidak mengganggu tugas-tugasnya sebagai ibu rumah tangga.
Hal inilah yang membuat banyak wanita Jepang yang jadi malas nikah. Mereka sehari-hari ‘hanya’ harus berkutat dengan urusan anak dan tugas-tugas rumah tangga lainnya. Dan hal ini dirasa kurang ‘bergengsi’ dibanding bekerja di kantor atau aktivitas menghasilkan uang.
3. Enggan punya anak


Nah ini yang gak nyangka banget. Jika di Indonesia punya anak dianggap sebagai berkah tersendiri, justru di Jepang malah dianggap jadi beban. Karena biaya hidup yang tinggi, membesarkan anak disana tidak mudah.
Walaupun biaya pendidikan dasar (SD-SMA) digratiskan, tapi biaya-biaya lain seperti les ini itu sangat mahal. Banyak juga kasus orangtua yang ditelantarkan anaknya. Hal-hal inilah yang membuat mereka kalaupun menikah, menunda punya anak. Dan sudah bukan rahasia lagi kalau di Jepang, anak-anak kecil sangat jarang. Yang banyak adalah lansia.
4. Tak ada waktu untuk jatuh cinta


Terdengar ekstrim memang, tapi karena karir sangat penting. Demi memenuhi kebutuhan hidup yang sangat tinggi, membuat wanita di Jepang tidak ‘sempat’ untuk jatuh cinta atau meluangkan waktunya untuk pacaran.
Kalau membaca alasan-alasan diatas jadi bersyukur banget kita hidup di Indonesia. Setidaknya bisa lebih seimbang antara kehidupan pribadi dan pemenuhan kebutuhan ekonomi



baca sumber
Kode Iklan 300x250
close
== [ Close ]==