Bahaya Tidur Setelah Sahur Meniru Cara Rasulullah Agar Tak Mengantuk dan Puasa Lancar

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini


Santap sahur sangat dianjurkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Rauslullah telah memberika tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan.
Umat muslim yang berpuasa dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsak.
Ternyata dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak.
Dari arsip Tribunnews.com, Pramono, ahli gizi Banjarmasin dalam tulisannya kepada Tribunnews.com mengatakan dampaknya jika langsung tidur setelah makan sahur.
Yang terjadi pada tubuh antara lain perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.
Juga akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur


"Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit," tulis Pramono.
Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat.
Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan.
Meningkatnya risiko terkena stroke juga bisa saja terjadi kalau kita tidur setelah sahur.
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.
Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur atur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur.
Tak heran jika banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan .
Jaga Jarak Antara Santap Sahur dan Tidur
Sementara itu, dr Inge Permadi, MS, SpGK. Boleh Inge menyebut sebenarnya tidur setelah santap sahur tidak dilarang.
"Metabolisme tubuh tidak akan terganggu hanya karena kita tidur," tegasnya ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (18/05/2018).
Meski begitu, memberi jarak antara selesai makan dengan tidur juga perlu diperhatikan. "Ketika makanan masuk ke dalam tubuh kita, berarti tubuh kita sedang aktif," ujarnya.
"Bukan masalah metabolisme tubuh, tapi makanan adalah sumber energi. Ketika sumber energi tidak dipergunakan oleh tubuh kita, yang akan terjadi akan ditumpuk," sambungnya.
Menurut Inge, makanan yang ditumpuk baru akan dipergunakan saat kita beraktivitas. Inilah pentingnya jarak antara selesai makan dengan waktu tidur.
Tanggapan serupa juga dijelaskan oleh dr Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK.
" Tidur setelah sahur tidak masalah. Tapi hal ini tidak disarankan habis sahur langsung tidur," kata Dian.
"Paling tidak sekitar setengah jam atau habis subuh," imbuhnya.
Dengan kata lain, menurut Dian, memberi jarak antara makan dengan tidur diperlukan.
"Kalau benar-benar habis makan langsung tidur biasanya kan makanannya belum turun ke bawah," ujarnya. "Biasanya, (hal ini) suka balik lagi atau mengakibatkan rasa begah di perut," tambahnya.

Asam Lambung
Pendapat lain diungkapkan oleh Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP selaku ahli gastroenterologi dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menurut dia, langsung tidur setelah sahur sangat tidak direkomendasikan bagi orang normal, apalagi untuk mereka yang memiliki penyakit maag atau penyakit asam lambung(GERD).
"Makan terakhir itu dianjurkan dua jam sebelum tidur," ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (18/5/2018).
Untuk menyiasatinya, Ari menyarankan untuk beristirahat dalam posisi setengah duduk dengan bantal yang ditinggikan.
Posisi ke kanan atau pun ke kiri tidak terlalu berpengaruh dalam mencegah terjadi GERD. Intinya adalah menjaga agar asam lambung tidak berbalik arah mengikuti gaya gravitasi ke dada dan kerongkongan.
GERD atau gastroesophageal reflux disease juga dikenal sebagai penyakit asam lambung. Ini adalah kondisi di mana asam lambung naik hingga ke kerongkongan.
Gejalanya, seperti yang dipaparkan oleh Ari dalam kolom di Kompas.com 4 November 2013, termasuk nyeri di dada seperti terbakar (heart burn) dan mulut yang pahit karena asam lambung naik hingga kerongkongan.
Jika sering terjadi, GERD bahkan bisa menyebabkan perubahan struktur dinding kerongkongan yang berujung pada penyakit Barrett's yang merupakan lesi pra-kanker.

Bagaimana Menahan Kantuk? Yuk Ikuti Cara Rasul
Terus bagaimana jika kantuk tak tertahankan usai bersantap sahur?
Pramono menjelaskan, logikanya, setelah sahur langsung dilanjutkan ibadah salat subuh.

Sebelumnya, Rasul melakukan wirid yang cukup panjang sehingga saat matahari telah terbit dan sudah waktunya untuk bekerja.
Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan.
Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.
Caranya bisa juga dengan salat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan salat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).



baca sumber

Kode Iklan 300x250
close
== [ Close ]==