Buni Yani Menyesal Telah Celakai Ahok? Sosok Inilah Yang Harus Ditangkap!

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini


Bagaimanapun juga, yang namanya fitnah itu jelas kejam sekali. Bahkan lebih kejam dari pembunuhan. Ini jelas tidak mengada-ada. Jika pembunuhan, nyawa seseorang ditiadakan beserta fisiknya juga hilang dari muka bumi, berbeda dengan fitnah. Orang yang difitnah, fisiknya masih hidup, tapi karakternya yang telah dibunuh.
Semua anggapan tak benar yang diarahkan padanya, justru teramat menyakitkan kala seseorang itu bahkan masih hidup. Menanggung semua sangkaan palsu yang diarahkan padanya. Itulah kenapa fitnah begitu kejam.
Sebagaimana kasus yang sedang hangat menjadi perbincangan saat ini. Soal Buni Yani pengunggah video Ahok terkait ucapannya yang telah menistakan agama Islam.
Diberitakan dalam sebuah portal Berita Keren di www.kataku.pw, Kamis (12/07/2018), Buni dikabarkan menyesal atas apa yang sudah dia lakukan.
“Saya sesungguhnya sangat menyesal telah mencelakai Bapak Ahok, dikarenakan saya kini dia harus masuk penjara. Dan kini saya juga sudah ditelantarkan oleh oknum yang menyuruh saya mengedit video tersebut,” tulis website tersebut.
Faktanya, penyesalan Buni Yani ini tidak lain adalah fitnah semata. HOAX! TIDAK BENAR! Hal ini senada dengan klarifikasi dari pengacara Buni sendiri Aldwin Rahadian.
"Saya memastikan sebagai kuasa hukum Buni Yani @BuniYani bahwa berita terkait dibawah ini adalah HOAX! dan fitnah biadab, untuk itu meminta kepada @RESKRIMPOLRI untuk menangkap penyebar berita hoax dari alamat web tersebut. #AntiHoax," ujar Aldwin melalui akun twitternya.
Tidak hanya soal penyesalan Buni yang hoax itu, pihak www.kataku.pw juga menuliskan respon dari Ahok yang menyatakan dirinya memaafkan Buni Yani.
Sampai berita ini tersebar dan dibaca banyak orang, belum ada klarifikasi dari pihak web tersebut atas berita bohong yang dibuatnya. Jika demikian, bukankah jelas? Seharusnya pembuat dan penyebar berita palsu seperti ini ditangkap.

Negeri ini butuh kesatuan dan persaingan yang sehat. Silakan mengidolakan dan condong pada salah satu pihak, tidak apa, jelas ini hak semua warga negara. Tapi tolong, jangan gunakan cara-cara hina untuk menghinakan pihak lain.
Bukankah Tuhan tidak tidur?
Tolong, tidak untuk pihak mana pun. Berpikirlah setidaknya untuk kesatuan negeri ini agar terus dalam keadaan tenang dan damai. Kita semua tentu harus bangkit dan bersatu lagi. Bukan untuk saling sikut dan adu domba seperti ini.
Ingat, fitnah yang kita lemparkan untuk menjatuhkan seseorang, bukan hanya di dunia balasannya. Tapi akhirat juga menunggu dengan pasti.
Semoga Tuhan menjaga iman, agar tak buta mata hati membela manusia tanpa arah.



baca sumber
Kode Iklan 300x250
close
== [ Close ]==